Kajian Kitab Mu'awanah Bab 1 (Keyakinan yang Kokoh)
BAB
I
KEYAKINAN YANG KOKOH
(وعليك)
أيها الأخ الحبيب بتقوية يقينك وتحسينه، فإن اليقين إذا تمكن من القلب واستولى
عليه صار الغيب كأنه شهادة، وعند ذلك يقول الموقن كما قال علي كرم الله وجهه: لو
كشف الغطاء ما ازددت يقيناً
واليقين
عبارة عن قوة الإيمان وثباته ورسوخه حتى يصير كالطود الشامخ، لا تزلزله الشكوك،
ولا تزعزعه الأوهام، بل لا يبقى للشكوك والأوهام وجود البتة. فإن جاءت من خارج لم
تصغ إليها الأذن ولم يلتفت إليها القلب.
والشيطان
لا يستطيع الدنو من صاحب هذا اليقين بل يفر منه ويفرق من ظله ويقنع بالسلامة، كما
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إن الشيطان ليفرَق من ظل عمر وما سلك عمر
فجّاً إلا سلك الشيطان فجّاً آخر".
ويقوى
اليقين ويحسن بأسباب:
منها-
وهو الأصل والذي عليه المدار- أن يصغي العبد بقلبه وأذنه إلى استماع الآيات
والأخبار الدالة على جلال الله تعالى وكماله وعظمته وكبريائه وانفراده بالخلق
والأمر، والسلطان والقهر وعلى صدق الرسل وكمالهم وما أيدوا به من المعجزات وما حل
بمعانديهم من أنواع العقوبات وما ورد في اليوم الآخر من إثابة المحسنين ومعاقبة
المسيئين.
وإلى
كون هذا الأمر كافياً في إفادة اليقين الإشارةُ يقوله تعالى: (أَوَ لم يكفِهِم أنا
أنزلنا عليك الكتاب يُتلَى عليهم) الآية.
السبب
الثاني أن ينظر بعين الاعتبار في ملكوت السماوات والأرض، وما بث الله فيهما من
عجائب المصنوعات، وبدائع المكوناتز..
وإلى
إفادته اليقين الإشارةُ بقوله تعالى: (سنريهم آياتِنا في الآفاق وفي أنفسهم حتى
يتبيَّن لهم أنه الحق)
السبب
الثالث أن يعمل على مقتضى ما آمن به ظاهراً وباطناً ويشمّر في ذلك ويبذل الاستطاعة
فيما هنالك..
وإلى
إفادته الإشارة بقوله تعالى: (والذين جاهدوا فينا لنهدينَّهم سُبلَنا)
ومن
ثمرات اليقين السكون إلى وعد الله، والثقة بضمان الله، والإقبال بكنه الهمة على
الله، وترك ما من شأنه أن يشغل عن الله تعالى، والرجوع في كل حال إلى الله
واستفراغ الطاقة في ابتغاء مرضاة الله.
وعلى
الجملة فاليقين أصل الإيمان وسائر المقامات الشريفة والأخلاق المحمودة والأعمال
الصالحة من فروعه وثمراته، والأخلاق والأعمال تابعة لليقين قوة وضعفاً، وصحة
وسقماً. قال لقمان عليه السلام لا يستطاع العمل إلا باليقين، ولا يعمل العبد إلا
بقدر يقينه، ولا يُقصِّر عامل حتى ينقص يقينه، ولهذا قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم: " اليقينُ الإيمان كله"."
وأهل
الإيمان في اليقين على ثلاث درجات
الأولى
_ وهي درجة أصحاب اليمين- التصديقُ الجازم مع إمكان التشكك والتزلزل لو جاء ما
يقتضيه، ويعبر عنها بالإيمان.
Wahai
saudaraku, hendaklah Anda selalu memperkuat dan memperbaiki keyakinan Anda.
Karena bila keyakianan itu sudah kokoh dan telah menguasai hatimu, maka segala
sesuatu yang gaib tiba-tiba dapat terlihat dengan jelas seperti yang dikatakan
oleh Ali bin Abi Thalib :
“Jika
terbuka mata hatiku, makin bertambahlah keyakinanku.”
Keyakinan
ialah ungkapan tentang kekuatan dan keteguhan iman yang sudah mendarah daging
dan menyatu dalam hati, laksana sebuh gunung yang menjulang tinggi. Karena itu,
segala bentuk keraguan dan praduga tak akan mampu menghempaskannya, hingga
akhirnya keduanya hilang tanpa bekas.
Jika
keraguan dan praduga itu datangnya dari luar, kedua telinganya tidak mau
mengengarkannya sedangkan hati pun tidak mempedulikannya. Setan pun tak kuasa
mendekati dan menggoda orang yang memiliki keyakinan seperti ini, bahkan ia
lari ketakutan menyelamatkan diri darinya. Manusia yang memiliki ciri-ciri di
atas ialah Umar bin Khattab, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah
Saw.:
إِنَّ
الشَّيْطَانَ لَيَفْرَقُ مِنْ ظِلِّ عُمَرَوَمَاسَلَكَ عُمَرُفَجَّا إِلَّا سَلَكَ
الشَّيْطَانُ فَجًّاآخَرَ.
“Setan
takut terhadap bayangan Umar. Jika Umar menempuh suatu jalan, maka ia akan
menempuh jalan lain.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Hibban dari Buraidah)
Sebab-sebab
teguhnya keyakinan
a. Ini adalah yang pokok dan yang menjadi
poros, yaitu memperlihatkan dengan hati dan memperdengarkan dengan telinga akan
ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang menunjukkan kebesaran Allah,
kesempurnaan, keagungan dan kehebatan-Nya, serta kemanunggalan-Nya dalam
mencipta, memerintah, menguasai dan memaksa. Dan yang menunjukkan kepada kebenaran
para rasul dan kesempurnaan mereka, mukjizat-mukjizat yang mereka tunjukkan,
azab yang menimpa orang-orang yang menentang mereka, serta berita-berita hari
kiamat yang berhubungan dengan pahala yang disediakan bagi orang-orang yang
baik dan hukuman bagi orang-orang yang jahat.
Hal
ini mampu untuk meningkatkan keyakinan adalah didasarkan pada firman Allah
Ta’ala :
أَوَلَمْ
يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي
ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾
“Dan
apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al
Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al
Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang
beriman.” (QS. Al-Ankabut : 51)
b. Memperhatikan segala ciptaan Allah yang
indah dan menakjubkan, baik yang ada di langit maupun bumi. Firman Allah Swt:
سَنُرِيهِمْ
آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ
الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿٥٣﴾
“Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi
atas segala sesuatu?” (QS. Fushshilat : 53)
c. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
segala amalan dan tetap didasari iman dan takwa. Firman Allah Ta’ala :
وَالَّذِينَ
جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ لَمَعَ
الْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾
“Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut : 69)
Buah
Keyakinan
Buah
keyakinan yang dapat kita rasakan antara lain adalah kekuatan batin, ketenangan
jiwa, perlindungan Allah Swt., cita-cita untuk selalu taat kepada-Nya, serta
upaya maksimal untuk mendapat ridha-Nya.
Ringkasnya,
keyakinan merupakan pokok dari segala sesuatu. Sedangkan derajat yang luhur,
budi pekerti yang terpuji dan amal saleh adalah cabang buahnya. Bahkan baik
buruknya akhlak dan perilaku seseorang bergantung pada keyakinannya.
Luqman
Hakim alaihissalam berkata :
“Aktivitas
hanya dapat dilakukan dengan adanya keyakinan. Seseorang hanya dapat
beraktivitas sesuai dengan kadar keyakinannya. Dan bila keyakinannya berkurang,
berkurang pulalah aktivitasnya.”
Rasulullah
Saw. bersabda :
اَلْيَقِيْنُ
الْإِيْمَانُ كُلُّهُ.
“Keyakinan itu adalah iman seluruhnya.” (HR. Baihaqi)
Tingkat-tingkat Keyakinan Orang-orang yang Beriman
a. Ashabul
Yamin
Yaitu orang-orang yang percaya dan kuat dalam iman, tapi
pada saat-saat tertentu, jiwanya dapat diguncangkan oleh keraguan dan praduga.
b. Al-Muqarrabin
Yaitu orang-orang yang benar-benar kuat dalam
berkeyakinan, mereka mampu menguasai hati mereka dengan bermodalkan keteguhan
iman dan takwa. Segala bentuk keraguan dan praduga tak akan mampu mengganggu
dan merusak imannya. Bahkan sesuatu yang gaib pun dapat terlihat dengan jelas.
Tingkatan ini dinamakan Iman bil Yaqin.
c. Tingkatan
para Nabi dan pewarisnya
Pada tingkat tertinggi ini pun segala sesuatu yang gaib
dan tersembunyi dapat terlihat dengan sangat jelas dan nyata. Tingkatan ini
disebut Iman bil kasydi wal ‘iyan.
Perbedaaan antara pemilik masing-masing derajat itu
sangat jauh sekali, ada yang utama dan ada yang belih utama. Itulah anugerah
Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya. Hanya Allah-lah yang
mempunyai anugerah yang besar.
<<Kembali Selanjutnya>>
0 Response to "Kajian Kitab Mu'awanah Bab 1 (Keyakinan yang Kokoh)"
Posting Komentar